Thawaf Wada: Dilema Hati, Langkah Terakhir Sebelum Kembali ke Tanah Air
Thawaf Wada' adalah ibadah terakhir yang dilakukan oleh jamaah umroh atau haji sebelum meninggalkan kota Mekkah. Secara harfiah, Thawaf Wada' berarti "thawaf perpisahan." Ibadah ini merupakan penghormatan terakhir kepada Baitullah dan ungkapan kerinduan untuk kembali lagi ke tanah suci. Melaksanakan Thawaf Wada' hukumnya wajib bagi jamaah haji dan umroh yang bukan penduduk Mekkah atau yang tidak berdomisili di sana. Meninggalkan Mekkah tanpa melaksanakan Thawaf Wada' dapat dikenakan dam atau denda. Tata cara pelaksanaannya sama dengan thawaf biasa, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di tempat yang sama. Selama melakukan thawaf, jamaah disunnahkan untuk berdoa dan berdzikir memohon ampunan dan keberkahan kepada Allah SWT. Thawaf Wada' menjadi penutup yang khusyuk dari perjalanan spiritual yang mendalam, meninggalkan kesan mendalam dan kerinduan yang membara di hati setiap jamaah.
Niat Thawaf Wada'
Niat merupakan rukun penting dalam setiap ibadah, termasuk Thawaf Wada'. Niat diucapkan dalam hati, namun disunnahkan untuk dilafadzkan agar lebih mantap. Lafadz niat Thawaf Wada' adalah sebagai berikut: "Nawaitu an athawwafa thawafal wada'i lillahi ta'ala." Artinya: "Aku berniat thawaf perpisahan karena Allah ta'ala." Niat ini harus dilakukan sebelum memulai thawaf. Jika lupa berniat di awal, maka thawaf tersebut dianggap tidak sah dan harus diulang. Penting untuk memahami makna niat tersebut, yaitu untuk berpamitan kepada Baitullah dan memohon agar diberikan kesempatan untuk kembali lagi di masa mendatang. Niat yang tulus dan ikhlas akan menambah kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah Thawaf Wada'.
Waktu Pelaksanaan Thawaf Wada'
Waktu yang tepat untuk melaksanakan Thawaf Wada' adalah setelah semua persiapan keberangkatan selesai dilakukan. Idealnya, Thawaf Wada' dilakukan sesaat sebelum jamaah meninggalkan Mekkah. Hal ini bertujuan agar tidak ada aktivitas lain yang dilakukan setelah thawaf, kecuali bersiap-siap untuk berangkat. Namun, jika ada keperluan mendesak, seperti membeli oleh-oleh atau mengambil barang yang tertinggal, diperbolehkan untuk melakukannya setelah Thawaf Wada', dengan catatan tidak berlama-lama dan tetap menjaga kesucian diri. Hindari melakukan Thawaf Wada' terlalu jauh sebelum waktu keberangkatan, karena dikhawatirkan akan melakukan hal-hal yang membatalkan niat Thawaf Wada'. Travel umroh biasanya mengatur jadwal Thawaf Wada' agar sesuai dengan jadwal penerbangan jamaah.
Tata Cara Thawaf Wada'
Tata cara Thawaf Wada' pada dasarnya sama dengan thawaf lainnya. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Memulai thawaf dari Hajar Aswad.
- Mencium atau mengusap Hajar Aswad (jika memungkinkan). Jika tidak memungkinkan, cukup memberi isyarat dengan tangan.
- Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di tempat yang sama.
- Saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunnahkan membaca doa: "Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adzabannar."
- Setelah selesai tujuh putaran, disunnahkan untuk shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim.
- Minum air Zamzam.
- Berdoa di Multazam (jika memungkinkan).
- Meninggalkan Masjidil Haram dengan hati yang penuh kerinduan dan harapan untuk kembali lagi.
Selama melakukan thawaf, jamaah disunnahkan untuk berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan berdoa memohon ampunan dan keberkahan kepada Allah SWT. Paket umroh biasanya memberikan panduan lengkap mengenai tata cara Thawaf Wada'.
Larangan Setelah Thawaf Wada'
Setelah melaksanakan Thawaf Wada', sebaiknya jamaah tidak melakukan aktivitas yang bertentangan dengan kesucian ibadah. Beberapa hal yang sebaiknya dihindari adalah:
- Melakukan jual beli.
- Berhubungan suami istri.
- Melakukan perbuatan dosa lainnya.
- Berlama-lama di Mekkah tanpa keperluan yang mendesak.
Jika terpaksa melakukan sesuatu setelah Thawaf Wada', sebaiknya segera bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Jaga hati dan pikiran agar tetap fokus pada perjalanan kembali ke tanah air dan membawa keberkahan dari ibadah umroh.
Hikmah Thawaf Wada'
Thawaf Wada' mengandung hikmah yang mendalam bagi setiap jamaah. Ibadah ini menjadi simbol perpisahan dengan Baitullah dan tanah suci Mekkah. Thawaf Wada' juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesucian diri dan menjauhi perbuatan dosa. Dengan melaksanakan Thawaf Wada', jamaah berharap agar Allah SWT menerima ibadah umrohnya dan memberikan kesempatan untuk kembali lagi di masa mendatang. Thawaf Wada' juga menumbuhkan rasa kerinduan yang mendalam kepada Baitullah dan tanah suci, sehingga mendorong jamaah untuk selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaannya. Biaya umroh yang dikeluarkan sebanding dengan pengalaman spiritual yang didapatkan.
Perbedaan Thawaf Wada' dan Thawaf Ifadah
Meskipun sama-sama merupakan thawaf di Masjidil Haram, Thawaf Wada' dan Thawaf Ifadah memiliki perbedaan mendasar. Thawaf Ifadah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh setiap jamaah haji setelah wukuf di Arafah dan melempar jumrah. Thawaf Ifadah dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas telah diselesaikannya rangkaian ibadah haji. Sedangkan Thawaf Wada' adalah thawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekkah. Thawaf Ifadah hukumnya wajib bagi jamaah haji, sedangkan Thawaf Wada' hukumnya wajib bagi jamaah haji dan umroh yang bukan penduduk Mekkah. Memahami perbedaan ini penting agar jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Perlengkapan umroh yang dibawa hendaknya mencukupi untuk melaksanakan kedua jenis thawaf ini.
Tips Melaksanakan Thawaf Wada' dengan Khusyuk
Agar Thawaf Wada' dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan bermakna, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Niatkan Thawaf Wada' semata-mata karena Allah SWT.
- Persiapkan diri secara fisik dan mental.
- Berpakaian sopan dan menutup aurat.
- Berwudhu sebelum melaksanakan thawaf.
- Berdoa dan berdzikir selama melakukan thawaf.
- Fokus pada ibadah dan hindari gangguan.
- Jaga kekhusyukan dan hindari berbicara yang tidak perlu.
- Berpamitan dengan Baitullah dengan hati yang tulus dan penuh kerinduan.
Dengan mengikuti tips ini, diharapkan Thawaf Wada' dapat menjadi penutup yang indah dan berkesan dalam perjalanan ibadah umroh Anda. Umroh 2024 menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.